Kebijakan program dalam lima tahun keempat (2020–2027/2022– 2027) bertajuk (tag line) “Muhammadiyah Unggul Berkemajuan”. Dalam bidang kaderisasi visi pengembangan difokuskan pada, “berkembangnya kualitas perkaderan yang sistemik dengan memperteguh militansi, kompetensi, dan peran strategis kader Muhammadiyah sebagai pelaku gerakan yang unggul di tengah dinamika Persyarikatan, umat, bangsa, dan perkembangan global”. Ada dua kata kunci dari visi pengembangan tersebut, (1) kualitas sistem perkaderan yang dapat memperteguh militansi (ideologi) dan kompetensi (profesionalisme), serta (2) peran strategis kader sebagai pelaku gerakan yang unggul di ranah kemuhammadiyahan, keumatan, kebangsaan dan dunia internasional. Dalam kaitan ini mewujudkan kader sebagai pelaku gerakan yang “unggul berkemajuan”, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam “Rapat Koordinasi Nasional” Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2022 pernah melontarkan gagasan tentang “rekonstruksi kader”. Untuk merekonstruksi Haedar berangkat dari dasar teologis bahwa kader adalah ‘Abdullah (seorang hamba Allah) dan Khalifatullah, (wakil Allah yang punya peran strategis di muka bumi).